Jakarta, Bacakabar – Dalam perayaan Hari Buruh Internasional 2025 di Monumen Nasional (Monas), Presiden Prabowo Subianto menyampaikan empat janji utama untuk masa depan para buruh Indonesia. Di hadapan ratusan ribu massa, Kamis (1/5/2025), ia menegaskan komitmennya sebagai pemimpin yang berpihak kepada rakyat kecil.
“Saudara tidak pernah tinggalkan saya. Empat kali saya kalah, yang kelima kita menang. Saya merasa menjadi presidennya buruh, petani, nelayan, dan orang-orang susah,” ujar Prabowo disambut riuh massa buruh.
Dalam orasinya, Presiden Prabowo memaparkan empat janji penting:
Pertama, ia akan membentuk Dewan Kesejahteraan Buruh Nasional, yang beranggotakan para pimpinan buruh dari seluruh Indonesia. Dewan ini akan memberi masukan langsung kepada Presiden mengenai kebijakan yang tidak berpihak pada buruh. “Mereka akan menilai undang-undang mana yang tak melindungi buruh dan memberikan saran perbaikannya,” katanya.
Kedua, Prabowo menjanjikan pembentukan Satuan Tugas (Satgas) PHK untuk mencegah pemutusan kerja sepihak oleh pengusaha. “Kita tidak akan membiarkan pekerja di-PHK seenaknya. Bila perlu, negara akan turun tangan,” tegasnya.
Ketiga, ia memastikan bahwa RUU Perlindungan Pekerja Rumah Tangga (PPRT) akan disahkan paling lambat tiga bulan ke depan. “Wakil Ketua DPR Pak Dasco melaporkan, minggu depan RUU ini akan mulai dibahas. Kita targetkan rampung dalam waktu dekat,” ungkapnya.
Keempat, Presiden berjanji akan mengkaji ulang kebijakan pajak penghasilan bagi orang kaya melalui dewan buruh yang akan dibentuknya. “Yang penghasilannya besar, pajaknya harus besar. Kalau gaji kecil, ngapain dipajakin tinggi?” tuturnya disambut gelak tawa massa.
Di tengah suasana hangat dan penuh harapan itu, Prabowo menyalami para buruh satu per satu, memperlihatkan kedekatan simbolis antara pemimpin dan rakyat pekerja. Momen ini menjadi sinyal kuat bahwa pemerintahannya tidak hanya hadir untuk mendengar, tetapi juga untuk bertindak nyata.