BANJARBARU, bacakabar.id – TNI Angkatan Udara menggelar Mini Simposium Kesehatan yang diselenggarakan secara Offline dan Online via Zoom dengan topik “Bersyukur di Masa Sehat Berbagi Sepanjang Masa” yang digelar oleh Rumah Sakit TNI AU (RSAU) Sjamsudin Noor. Selasa, (4/1/2022).
Bertempat di Gedung Aula Motivasi Center (AMC) RSAU Sjamsudin Noor, Simposium Mini tersebut menghadirkan tiga narasumber yang merupakan pakar-pakar kesehatan sesuai bidangnya, yakni
Pembicara 1 : dr. Febriani Yohana, Sp.M., yang memaparkan tentang Perbedaan Operasi Katarak Konvensional dengan Operasi Katarak menggunakan Phaco.
Pembicara 2 : dr. Suci Lestari Pujiani, Sp.JP., yang memaparkan tentang Deteksi Nyeri Dada yang disebabkan oleh Penyakit Jantung dan Bukan Penyakit Jantung
Pembicara 3 : dr. Ane Dwi Sari, Sp.KP., yang memaparkan tentang Legalitas Penerbangan Penumpang dan Syarat Penerbangan Domestik dan Luar Negeri.
Kegiatan Mini Simposium tersebut dipandu oleh Letda Kes dr. Stefanus Andityo dan dr. Hukniatiku Diana selaku moderator. Harapannya melalui kegiatan ini dapat menambah wawasan bagi peserta simposium untuk menjaga dan memelihara kesehatannya dan keluarga.
Dalam sambutan Komandan Lanud Sjamsudin Noor Kolonel Pnb Yulmaizir Chaniago yang disampaikan oleh Karumkit Lanud Sjamsudin Noor Mayor Kes dr. Tri Supriyanto, Sp.PD, M.Kes., mengungkapkan kebahagiaan dan rasa terima kasih atas kehadiran para narasumber dan para peserta yang telah mendukung pelaksanaan simposium tersebut.
Dikatakan pula bahwa simposium kesehatan tersebut sangat penting karena sebagai garda utama keluarga untuk menyadari peran sertanya dalam menjaga dan memelihara kesehatan pada masa pandemi Covid-19 saat ini.
Lebih lanjut, kesehatan harus selalu ada dalam semua aspek pembangunan Negara dan Bangsa termasuk didalamnya aspek sosial, lingkungan dan budaya. Dengan demikian, perbaikan status kesehatan masyarakat dapat juga berarti kebutuhan untuk perbaikan kondisi sosial ekonomi, pelayanan kesehatan yang lebih merata dan adil serta menciptakan lingkungan yang sehat serta mengantisipasi perubahan lingkungan dalam upaya meminimalkan dampak perubahan iklim bagi kesehatan.
Untuk itu simposium ini diharapkan dapat memberikan informasi hasil-hasil penelitian sebagai proses pengembangan kebijakan kesehatan demi kepentingan kesehatan masyarakat. “Kami berharap nantinya dokter-dokter dapat memberikan pelayanan yang baik dan benar sesuai dengan guide line dan mempunyai standar kerja secara efisien dan akurat”. Harapnya.
Seluruh peserta yang hadir dan mengikuti mini simposium kesehatan tersebut nampak antusias mecermati materi yang disampaikan. Beberapa peserta bersemangat menanggapi maupun menanyakan berbagai persoalan yang sering dihadapi dalam pelaksanaan tugas-tugas pelayanan kesehatan di lapangan. (FR/Rel)