Banjarbaru – Gubernur Kalsel, H. Sahbirin Noor atau Paman Birin melalui Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan membuka secara resmi acara Jambore III Himpunan Pendidikan dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (HIMPAUDI) Kalimantan Selatan Tahun 2024 di Balai Guru Penggerak (BGP), Jalan Ambulung, Loktabat Selatan, Kota Banjarbaru pada Sabtu, (14/9/2024)
Kegiatan ini juga memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-19 Himpaudi yang dihiasi dalam rangkaian lomba yel-yel dan fashion show.
Tampak hadir Ketua Umum HIMPAUDI, Betty Nuraini; Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah dan Bunda PAUD Kota Banjarmasin, Hj Siti Wasilah beserta 12 Bunda PAUD se-Kalsel.
Opening ceremony menampilkan pertunjukan Tari Japin Muara, kelima penari perempuan itu tampil memukau dari Tim Tari Pendidikan PAUD Terpadu Pelita Insani Banjarbaru. Lalu, dilanjutkan dengan diisi Kalam Ilahi dan pembacaan doa yakni Aulia Rahmah dan M. Ilham Arifandi Moidady.
Dalam rangka HUT ke-19 Himpaudi, Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah memotong nasi tumpeng dan menyerahkan kepada Ketua Umum HIMPAUDI, Betty Nuraini.
“Ulun hormati Bunda Paud Provinsi Kalsel, Hj. Raudatul Jannah atau akrab disapa Acil Odah yang berkenan hadir ditengah kesibukan beliau. Hadir karena kecintaannya kepada guru-guru PAUD di Banua,” ucap Gubernur Paman Birin yang disampaikan oleh Asisten Administrasi Umum, Ahmad Bagiawan.
Dalam sambutan tertulisnya, Paman Birin mengapresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi seluruh keluarga besar PAUD di Kalimantan Selatan.
Segala upaya kerja keras dan pengabdiannya, Gubernur Paman Birin menyampaikan rasa salut atas pengajaran selama ini terhadap pendidikan untuk generasi anak-anak ke depannya.
Kemudian, Paman Birin mengajak seluruh komponen masyarakat dan lembaga pendidikan agar terus bergerak dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas.
“Dan mampu mencerdaskan kehidupan berbangsa, sebagaimana yang diamanatkan dalam UUD 1945. Perjalanan 19 tahun berorganisasi Himpaudi maka tidaklah singkat, sehingga wadah itu kini telah transisi menuju dewasa,” ungkap Paman Birin.
Sebagai penyelenggara pendidikan, Paman Birin menilai guru PAUD merupakan pondasi dasar untuk mencetak generasi ke depan, baik itu pertumbuhan dan perkembangan secara fisik, emosional dan sosialnya.
Selanjutnya, Paman Birin mendoakan agar kiranya seluruh hajat atau keinginan HIMPAUDI dapat terwujud dalam menjamin kehidupan para guru PAUD di Indonesia, tak terkecuali Kalimantan Selatan.
Sementara itu, Bunda Paud Provinsi Kalsel, Hj. Raudatul Jannah atau Acil Odah menyampaikan bahwa mendukung sekali hajat atau keinginan Himpaudi dalam memperjuangkan masa depan guru PAUD
“Kita terus mendoakan dan mendorong agar kesejahteraan guru PAUD di Indonesia maupun khususnya di Kalsel agar kesejahteraannya di jamin,” sampai Acil Odah, selepas acara.
Adapun Ketua Umum Himpaudi, Betty Nuraini menjelaskan bahwa pihaknya terus mendorong agar kebijakan di DPR RI dapat menjamin kesejahteraan guru paud di pelosok Nusantara. Pihaknya juga telah melakukan deklarasi di Nasional.
“Tujuan dan harapan kita hanya satu yaitu kesetaraan. Kita masih memperjuangkan hak guru paud yang masih belum diakui,” ujarnya.
Karena, menurut Betti, tak ada perbedaan antara PAUD non formal dan formal sebab keduanya diakui negara sesuai dengan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional. Ternyata mirisnya, pendidik PAUD non formal tidak diakui sebagai guru.
Sebagai informasi bahwa pendidik PAUD Non Formal berjumlah 385.304 dengan keberadaan organisasi di semua wilayah (Provinsi), 91 persen Pengurus Daerah (Kabupaten/Kota) dan 73 persen Pengurus Cabang (Kecamatan). Dan ratusan ribu guru PAUD non formal yang bergabung dibawah HIMPAUDI menjalankan tugas negara mencerdaskan kehidupan bangsa.
Sumber: Adpim/Lnk