Surabaya – Isu bahan bakar Pertalite yang disebut-sebut menjadi penyebab motor brebet di sejumlah daerah Jawa Timur akhirnya terjawab. Lembaga Minyak dan Gas Bumi (Lemigas) memastikan hasil uji laboratorium menuonjukkan bahan bakar jenis RON 90 itu masih sesuai dengan standar spesifikasi pemerintah.
Koordinator Pengujian Aplikasi Produk Lemigas, Cahyo Setyo Widodo, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengambil 16 sampel BBM Pertalite dari berbagai SPBU di Jawa Timur. Pengujian dilakukan secara menyeluruh berdasarkan SK Dirjen Migas Nomor 486.K/10/DJM.S/2017, yang menjadi acuan kualitas bahan bakar nasional.
“Seluruh sampel yang diuji menunjukkan hasil on specification. Artinya, produk BBM Pertalite yang beredar masih sesuai standar dan aman digunakan masyarakat,” jelas Cahyo, Jumat (31/10/2025).
Ia menerangkan, uji kualitas dilakukan terhadap 19 parameter penting, termasuk angka oktan, kadar sulfur, kandungan logam, oksigen, densitas, hingga kejernihan visual bahan bakar. Lemigas juga melakukan pemeriksaan adanya air menggunakan metode visual clarity dan water paste test.
“Uji dilakukan baik di lapangan maupun di laboratorium Lemigas. Hasilnya tidak ditemukan adanya kontaminasi air atau zat lain yang dapat menurunkan mutu bahan bakar,” tambahnya.
Dengan hasil ini, Lemigas memastikan gangguan mesin atau motor brebet yang marak dikeluhkan masyarakat tidak disebabkan oleh kualitas Pertalite. Masyarakat diimbau untuk tetap tenang dan melakukan pemeriksaan rutin terhadap kondisi kendaraan mereka.
Sebelumnya, sejumlah pengendara di Jawa Timur mengeluhkan performa mesin yang menurun usai mengisi Pertalite. Namun setelah dilakukan pengecekan oleh Lemigas dan Ditjen Migas, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan adanya pelanggaran standar mutu BBM.
“Pertalite yang beredar di SPBU Pertamina Jawa Timur aman. Gangguan mesin lebih mungkin disebabkan oleh faktor teknis kendaraan, seperti busi atau sistem injeksi,” pungkas Cahyo.












