Jawa Tengah – Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Kalimantan Selatan silaturahmi dan mediasi dengan Nelayan Jawa Tengah, terkait konflik antar nelayan. Jumat, (11/2/2022) bertempat di Aula Kantor Dinas Kelautan dan Perikanan Jateng.
Kepala DKP Kalsel, Rusdi Hartono, dalam sambutannya mengatakan, selain bersilaturahmi, kunjungan ini juga untuk mendapatkan solusi terbaik dari permasalahan antar nelayan.
“Sehingga tidak terjadi lagi konflik antara nelayan Jateng dan Kalsel ke depan,” harap Rusdi.
Kadislautkan Kalsel juga menginginkan, apa yang dihasilkan dari pertemuan ini dapat dilaksanakan di lapangan.
“Masing-masing diharapkan bisa menahan diri dan mengikuti aturan, baik oleh nelayan Kalsel maupun Jateng,” tegasnya.
Sementara itu, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Ndaru, mengungkapkan, PSDKP memegang prinsip, bahwa nelayan harus patuh terhadap undang-undang yang melarang penggunaan cantrang.
Kemudian lanjutnya, Nelayan Jateng dan Kalsel wajib menerapkan perizinan sesuai ketentuan, untuk mengantisipasi pertikaian.
“Diharapkan tidak terjadi tindakan anarkis (pembakaran kapal-red), utamakan penerapan restorasi justice untuk efek jera, sanksi denda ini lebih mengedukasi nelayan,” tegasnya.
Diketahui sebelumnya telah terjadi konflik antar nelayan Kalsel dan Jateng yang disinyalir menggunakan Cantrang sehingga membuat nelayan setempat geram akhirnya membakar kapal nelayan asal Tegal, diperairan Jorong,Tanah Laut 19 Oktober 2021 silam.
Pol Airud Polda Jawa tengah AKBP Darianto, mengakui tahu persis keadaan nelayan wilayah Kotabaru, Tanah Bumbu dan Tanah Laut.
“Kami dari kepolisian benar-benar mengharapkan agar tidak terjadi dan kita ikrarkan jangan terjadi lagi,” ujarnya.
Daryanto menyebut, masalah perbatasan, ini sulit sekali karena ukurannya berbeda-beda yang intinya saling menghargai kearifan lokal.
Dalam kegiatan ini turut dihadiri para Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) di tingkat daerah, yakni Usman Pahero (Kotabaru), Kasim (Tanah Bumbu), Alimudin (Tanah Laut), Riswanto (Jateng), serta dari Rembang dan Tegal, yang kegiatan ini dibuka oleh Kadislautkan Jateng Ir. Fendiawan. (Aco)