Jakarta – Tokoh muda masyarakat Dayak mengecam penembakan terhadap warga Desa Bangkal, Kecamatan Seruyan Raya, Kabupaten Seruyan, Kalimantan tengah yang diduga dilakukan oleh oknum polisi terhadap warga yang berjuang menuntut haknya.
Kordinator Aliansi Pemuda Pemudi Dayak, Marselinus mengatakan polisi sebagai penegak hukum dan merupakan pengayom masyarakat, bukan terkesan institusi yang menakutkan bagi masyarakat yang memihak kalangan pengusaha.
“Saya menyesalkan penembakan yang diduga dilakukan oknum kepolisian yang seharusnya menjadi pengayom dan pelindung bagi masyarakat,” ujar Marselinus kepada awak media ini Senin, (9/10/2023) di Jakarta.
Menurutnya, aksi tersebut sudah menimbulkan rasa trauma dan kehilangan kepada masyarakat yang menjadi korban dari penembakan, bahkan trauma itu bisa saja berkepanjangan.
Padahal masyarakat hanya menuntut realisasi plasma yang seharusnya diserahkan oleh perusahaan, sehingga masyarakat melakukan aksi blokade akses masuk PT. Hamparan Masawit Bangun Persada (HMBP).
Marselinus menambahkan dari video yang beredar terlihat beberapa korban tergeletak akibat tembakan dan terdengar pula himbauan yang diduga dari aparat yang memerintah membidik orangnya.
“Tembak orangnya,” ucap Marselinus menirukan.
Dia meminta Polri untuk menindak tegas anggotanya apabila terbukti melanggar prosedur pengamanan dengan melepas tembakan yang mengarah ke anggota tubuh dalam kegiatan penertiban aksi demo masyarakat pada Sabtu, 07 Oktober 2023 siang, di Seruyan Kalimantan Tengah. (Ibo)