Persatuan Pewarta Warga Indonesia ( PPWI ) kembali menggelar pelatihan dasar jurnalistik ke tiga. Kegiatan Pelatihan ini bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Komunikasi (Fikom) Universitas Mpu Tantular Jakarta
Pelatihan ini diselenggarakan secara virtual zoom meeting Sabtu (26/2/2022) dari pukul 13.00-17.00 waktu setempat. Para pesertanya adalah wartawan, pengusaha, Nelayan, maha siswa bahkan ada peserta yang berada di Inggris.
Sebanyak 72 orang yang mendaftar, namun yang berkesempatan mengukuti pelatihan ini hanya 41 peserta, walaupun pelatihan ini sempat tertunda beberapa kali namun tidak mengurangi semangat para peserta menunggu sampai kegiatan pelatihan ini terlaksana dengan sukses.
Narasumber pertama Wilson Lalengke, S.Pd., M.Sc., M. selaku Ketua Umum DPN PPWI, Alumnus LEMHANNAS dan Pengelola Media Online memaparkan,
setiap orang harus kita dorong untuk belajar jurnalistik karena tema “Bahasa Indonesia” itu, membentuk karakter komunitas masyarakat.
“Pelatihan dasar jurnalistik partisivasi PPWI ikut mencerdaskan bangsa karena media sangat dibutuhkan untuk berperan aktif dalam pembangunan diwilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia,” ujarnya.
Jadi, lanjutnya sangat di perlukan pelatihan bahasa dan menulis agar berita yang di sajikan kepada masyarakat luas mudah di pahami, tambahnya.
Pemateri berikutnya, Mung Pujanarko, S.Sos., M.I.Kom, yang juga merupakan seorang Dosen Ilmu Komunikasi, memaparkan mengenai pembuatan berita yang cepat, singkat dan padat.
Khususnya konsep Piramida Terbalik dan tehnik Menulis Berita Cepat/ MBC (Quick News). Tehnik yang biasa digunakan para jurnalis/ wartawan ketika tidak punya banyak waktu untuk meliput sebuah peristiwa.
“Mereka harus cepat membuat sebuah tulisan dengan menuliskan momen-momen yang dianggap penting dengan menggunakan sekitar 150 kata dan hanya dalam waktu 5-10 menit saja, hal tersebut merupakan tuntutan bagi setiap jurnalis di era saat ini, agar berita anda lebih dahulu tayang ketimbang wartawan lain,” tukasnya.
Narasumber Terahir Danny PH Siagian, S.E., M.M menyampaikan topik yang sangat penting bagi para jurnalis terkait tentang Editing Naskah dan Foto.
“Dalam penyuntingan foto, kita harus memerhatikan proporsi kiri, kanan, atas, bawah suatu foto. Teknik ketajaman, cropping (pemotongan), blur (pengaburan), dan lain-lain perlu juga di kuasai agar berita yang dimuat tampak lebih baik,” Ujarnya.
Tentunya banyak sekali ilmu yang bisa didapatkan oleh peserta dalam pelatihan dasar ini. Kemudian acara diisi juga dengan sesi tanya jawab serta game berhadiah yang membuat suasana semakin menarik.
Setelah mendengarkan penjelasan materi, menggunakan google form yang dipandu oleh Serepina Tiur Maida, S.Sos., M.Pd., M.I.Kom (Dosen Ilmu Komunikasi. Pemandu Acara/ Moderator. (Aco)