Jakarta – Ketua Umum Pemuda Patriot Nusantara, Andi Kurniawan, menyatakan dukungan penuh terhadap langkah tegas Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa dalam melakukan restorasi dan evaluasi menyeluruh di tubuh PT Pertamina (Persero).
Pernyataan ini disampaikan Andi Kurniawan menanggapi sikap keras Purbaya terhadap Pertamina terkait mandeknya pembangunan kilang minyak baru yang seharusnya menjadi prioritas nasional untuk mencapai kemandirian energi.
Sebelumnya, dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Menkeu Purbaya menyoroti janji Pertamina pada tahun 2018 untuk membangun tujuh kilang baru dalam lima tahun. Namun hingga kini, tidak satu pun proyek tersebut terealisasi.
“Fakta bahwa tujuh kilang minyak yang dijanjikan sejak satu dekade lalu belum juga terwujud adalah bentuk nyata stagnasi korporasi. Dampaknya langsung terasa pada beban fiskal negara, meningkatnya impor BBM, dan terkurasnya devisa nasional,” ujar Andi Kurniawan, Senin (6/10/2025).
Menurutnya, kemarahan Purbaya merupakan bentuk kejujuran dan tanggung jawab moral pejabat negara yang berani menempatkan kepentingan bangsa di atas kepentingan kelompok.
Andi juga menilai sudah saatnya pemerintah melakukan evaluasi besar-besaran terhadap tata kelola Pertamina, termasuk efektivitas struktur Pertamina Holding dan anak usahanya, Patra Niaga.
“Kami mendorong dilakukan restorasi total terhadap jajaran Dewan Komisaris dan Direksi Pertamina agar diisi sosok profesional, berintegritas, dan visioner,” tegasnya.
Ia menambahkan, restorasi Pertamina bukan hanya urusan korporasi, melainkan tanggung jawab nasional untuk memastikan Indonesia tidak terus bergantung pada impor energi.
“Perusahaan pelat merah terbesar ini harus kembali pada semangat pendiriannya — menjaga kepentingan rakyat, bukan menjadi arena kepentingan kelompok,” ujar Andi.
Pemuda Patriot Nusantara juga menyerukan agar Presiden Prabowo Subianto dan Menteri BUMN mendengar aspirasi publik yang menginginkan perombakan total di tubuh Pertamina.
“Kami akan terus mengawal proses ini dengan semangat nasionalisme yang konstruktif. Energi bangsa tidak boleh dikuasai oleh ketidakmampuan dan kemalasan birokrasi,” pungkas Andi Kurniawan.












