Jadi Prototipe Bebas Sampah Organik, Bupati Bandung Tinjau Pembangunan TPS3R Kencana

  • Bagikan
Bupati Bandung, Dadang Supriatna, saat kunker ke lokasi pembangunan TPS Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kecamatan Rancaekek Minggu, (15/9/2024).

Bandung – Bupati Bandung, Dadang Supriatna, melakukan kunjungan kerja ke lokasi pembangunan Tempat Pengelolaan Sampah Reduce, Reuse, Recycle (TPS3R) di Kelurahan Rancaekek Kencana, Kecamatan Rancaekek, pada Minggu (15/9/2024). TPS3R ini merupakan proyek percontohan dari program – Bebas Dari Sampah Organik (Bedas OK) – yang digagas oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kabupaten Bandung.

Dalam kunjungannya, Bupati yang akrab disapa Kang DS ini menyampaikan harapannya agar TPS3R Kencana bisa menjadi contoh bagi desa dan kelurahan lain di Kabupaten Bandung. Dengan adanya TPS3R, dia berharap penanggulangan sampah di setiap desa dan kelurahan bisa lebih efektif dan berkelanjutan, tidak hanya sekadar seremonial.

“Pembangunan TPS3R ini menjadi bukti bahwa Kelurahan Kencana mampu menanggulangi masalah sampah, terutama sampah organik. Ini adalah langkah nyata yang bisa diikuti oleh desa dan kelurahan lainnya,” ujar Kang DS dalam sambutannya.

Kang DS juga menyoroti pentingnya inovasi dalam penanganan sampah, di mana pengolahan sampah organik melalui program Bedas OK ini tidak hanya berhenti pada proses penguraian sampah, tetapi juga melibatkan pola hilirisasi. Salah satu hilirisasi tersebut adalah pemanfaatan kompos hasil pengolahan sampah untuk budidaya tanaman seperti anggur dan sayuran.

“Kompos dari sampah organik ini tidak hanya menyelesaikan masalah lingkungan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomis. Oleh karena itu, saya berharap seluruh RW di Kelurahan Kencana dapat mengikuti langkah ini dan memanfaatkan kompos untuk pertanian urban,” lanjutnya.

Dalam kesempatan tersebut, Bupati juga menyerahkan bibit tanaman buah anggur dan benih sayuran kepada warga untuk mendukung program urban farming. Tanaman-tanaman ini akan menggunakan media tanam kompos yang dihasilkan dari TPS3R, memperkuat konsep keberlanjutan dalam penanganan sampah organik.

Baca Juga  Warga Muhammadiyah di Bandung Siap Menangkan Dadang Supriatna-Ali Syakieb Pilbup 2024

Kang DS menambahkan bahwa keberhasilan program Bedas OK adalah langkah penting menuju impian Kabupaten Bandung sebagai daerah bebas sampah. “Kebersihan adalah sebagian dari iman. Saya yakin jika kita bersama-sama, masalah sampah bisa diselesaikan, karena setiap individu memiliki tanggung jawab menjaga kebersihan lingkungan,” tegasnya.

Sementara, Kepala DPUTR Kabupaten Bandung, Zeis Zultaqawa, menjelaskan alasan mengapa TPS3R pertama dibangun di Kelurahan Rancaekek Kencana. Menurutnya, pengolahan sampah organik di wilayah ini telah berjalan di 4 RW dari total 18 RW, serta didukung oleh antusiasme warga setempat dalam menyelesaikan permasalahan sampah.

“Rancaekek Kencana dipilih karena masyarakatnya sangat mendukung program ini. Tidak ada penolakan, dan semangat warga untuk menyelesaikan masalah sampah sangat tinggi, itu faktor utama,” jelas Zeis.

Zeis juga memaparkan bahwa dalam tiga bulan terakhir, Kelompok Pemanfaatan dan Pemeliharaan (KPP) Rancaekek Kencana telah berhasil mengolah 3 ton sampah organik menjadi 1,1 ton kompos. Kompos tersebut kemudian digunakan untuk budidaya tanaman, yang hasilnya bisa dijual ke pasar dengan bantuan offtaker atau penyalur.

“Dengan sistem ini, kita menciptakan solusi holistik dalam penanganan sampah, di mana kompos yang dihasilkan tidak menumpuk tetapi diolah menjadi sesuatu yang bernilai ekonomis, seperti buah dan sayuran,” tambah Zeis.

Pembangunan TPS3R Kencana ini diharapkan menjadi pionir dalam pengelolaan sampah organik di Kabupaten Bandung, sekaligus menjadi percontohan untuk daerah-daerah lain dalam menerapkan sistem yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Penulis : Wili Anugrah
Editor : Saleh

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *