Jakarta – Organisasi perdamaian internasional Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL) mengecam keras konflik bersenjata antara Israel dan Iran. Pada Juni 2025, HWPL menyerukan penghentian segera serangan dan mendorong kedua negara menyelesaikan konflik lewat dialog.
“Konflik kekerasan tidak pernah membawa solusi. Rakyat Israel dan Iran menginginkan perdamaian seperti masyarakat dunia lainnya,” tegas HWPL dalam pernyataan resminya.
Israel meluncurkan serangan udara besar-besaran pada 13 Juni, menghantam fasilitas nuklir Iran termasuk Natanz dan sejumlah instalasi militer. Serangan ini menyebabkan ribuan korban jiwa dan luka-luka, serta menghancurkan infrastruktur penting. HWPL menilai kondisi itu memperparah krisis dan mengancam stabilitas global.
Organisasi internasional, termasuk PBB, bersama sejumlah pemimpin dunia, terus menyerukan agar kedua pihak menghentikan kekerasan. Mereka juga mengajak Israel dan Iran untuk mengedepankan diplomasi dalam menyelesaikan krisis.
HWPL menyerukan semua pihak menegakkan hukum internasional sebagai pijakan dialog. Organisasi ini terus menggandeng komunitas sipil, organisasi perdamaian, dan pemerintah di berbagai negara untuk memperkuat gerakan global menolak perang.
“Seluruh umat manusia ingin hidup dalam damai. Kami mendukung penuh upaya perdamaian di Timur Tengah. Kedua negara harus memilih dialog, bukan peluru,” ujar HWPL.
HWPL juga berkomitmen menggerakkan kampanye global melalui Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang (DPCW) agar dunia tidak lagi jatuh ke dalam tragedi perang.
Tentang HWPL
HWPL merupakan organisasi perdamaian dunia yang berstatus konsultatif khusus dengan Dewan Ekonomi dan Sosial PBB (ECOSOC), serta bermitra dengan Departemen Komunikasi Global PBB (DGC). Melalui DPCW, HWPL menjalankan berbagai program untuk mendorong perdamaian abadi dan mengakhiri konflik bersenjata di berbagai belahan dunia.
Caption foto: HWPL menyerukan Israel dan Iran untuk mengakhiri kekerasan dan memilih jalur dialog demi perdamaian di Timur Tengah, Juni 2025.