Oleh : Saskia Dinda Lestari, S.H
Pendidikan merupakan salah satu hal yang penting untuk kemajuan bangsa. Pendidikan akan mampu membentuk karakter dan kompetensi peserta didik. Model pendidikan di Indonesia semakin bertambah zaman, semakin banyak modelnya. Salah satunya adalah model pendidikan yang diselenggarakan oleh sebuah organisasi Islam, yaitu Muhammadiyah. Muhammadiyah merupakan organisasi yang bergerak dibidang keagamaan. Organisasi Muhammadiyah didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan pada 18 November tahun 1912 di Yogyakarta. Sekolah Muhammadiyah pertama kali didirikan oleh K.H. Ahmad Dahlan dengan jumlah 10 orang. Ilmu agama Muhammadiyah diajar oleh kyai dan beberapa ilmu umum oleh seorang guru sekolah yang bersedia untuk membantu. Lambat laun, semakin hari Muhammadiyah mampu memperbaiki lembaga pendidikan tersebut dan mulai membangun serta mampu mendirikan lembaga pendidikan lain. Awal mulanya Muhammadiyah berdiri pada masa penjajahan Belanda. Awalnya Muhammadiyah tak diberi izin untuk dapat menyebarkan diri ke daerah –daerah. Pada saat itu, Belanda melakukan diskriminasi dengan cara melonggarkan pergerakan missionaris Kristen untuk menyebarkan kepercayaannya.
Dalam bidang pendidikan, Muhammadiyah berdiri karena dilatar belakangi oleh kebodohan masyarakat Indonesia saat itu. Keadaan masyarakat saat itu yang miskin dan bodoh akibat menjadi Negeri jajahan dan telah terbelenggu oleh Adat Istiadat yang kuat serta bertahan sejak lama bahkan sebelum Islam masuk ke dalam wilayah Nusantara. Hal tersebut disebabkan karena Indonesia sulit mendapatkan pendidikan. Latar belakang tersebut menjadi penyebab Muhammadiyah mendirikan organisasi dengan gerakan modernisasi.
Maksud dan tujuan Muhammadiyah adalah menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarnya. Dalam pendidikan, Organisasi Muhammadiyah berkomitmen untuk dapat mendirikan lembaga pendidikan yang modern dengan kurikulum berbasis pada agama Islam. Organisasi Muhammadiyah merupakan gerakan islam dengan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dan tajdid (pembaharuan pokok ajaran Islam) yang bersumber pada Al-Qu’an dan as-Sunnah as Sohihah. Penekanan terhadap pergerakan Islam, pola dakwah, dan tajdid juga mengundang perhatian. Organisasi Muhammadiyah tidak dibatasi oleh ruang dan waktu, serta bukan organisasi politik dan tak akan pernah membentuk organisasi yang berbentuk pada politik. Sebagai sebuah organisasi keagamaan, organisasi Muhammadiyah memiliki ajaran atau pemikiran yang berbeda dengan Organisasi Islan yang lain.
Organisasi Muhammadiyah berkembang dengan sangat pesat, hampir tiap daerah terdapat instansi yang bercorak Muhammadiyah. Muhammadiyah berbeda dengan organisasi keagamaan lain, Muhammadiyah lebih condong dalam bidang pendidikan. Konsep pendidikan yang disuguhkan Muhammadiyah merupakan konsep pendidikan yang diselenggarakan secara lebih Modern. Organisasi Muhammadiyah saat ini menjadi salah satu organisasi yang ikut andil dalam mengembangkan Pendidikan di Indonesia. Pendidikan Muhammadiyah didasarkan pada teologi bahwa seseorang dapat menggapai ketakwaan sempurna apabila memperdalam ilmu. Pada Muhammadiyah, pendidikan agama merupakan suatu keharusan.
Pendidikan dalam Muhammadiyah dianggap penting karena dapat membangkitkan kesadaran Nasional Indonesia dengan corak agama Islam. Melalui sekolah-sekolah, Muhammadiyah akan dapat menjadikan manusia yang religius dan humanis. Pendidikan muhammadiyah juga dapat meningkatkan penyebaran pengetahuan praktis sains modern. Pendidikan Muhammadiyah mampu berkembang menjadi kekuatan dibidang pendidikan karena memiliki tatanan struktur kelembagaan dan kewenangan yang jelas, sehingga dapat memudahkan untuk melakukan kontrol terhadap sekolah-sekolah Muhammadiyah. Selain itu, peran peningkatan pendidikan di Indonesia dengan pendidikan Muhammadiyah, karena pendidikan Muhammadiyah mempunyai sifat fleksibel dari kebijaksanaan organisasi pendidikan Muhammadiyah.
Selain dalam bidang ilmu pengetahuan, organisasi Muhammadiyah juga mempunyai peran yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam bentuk pendidikan softskill yaitu pendidikan untuk membentuk keterampilan peserta didik. Beberapa bidang yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah adalah perguruan pencak silat Muhammadiyah. Selain perguruan silat, Muhammadiyah juga memiliki beragam organisasi lain, salah satunya adalah Hizbul Wathan (Gerakan Kepramukaan). Dari banyaknya organisasi Muhammadiyah, 2 organisasi tersebut yaitu pencak silat dan Hizbul Wathan membuktikan bahwa organisasi Muhammadiyah dalam menerapkan pendidikannya tidak hanya berpatok pada ilmu pengetahuan (science) dan ilmu agama saja, akan tetapi Muhammadiyah memberi serta mengajarkan peserta didik untuk dapat mengasah minat dan bakat yang dimiliki. Muhammadiyah juga memiliki organisasi yaitu Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Selain organisasi yang bersifat otonom, ternyata Muhammadiyah juga mempunyai beragam lembaga atau majelis yang mengurusi beragam bidang, diantaranya yaitu Majlis Tarjih dan Tajdid yang mengurusi tentang 2 dalil bertentangan, Majelis Tabligh yang melaksanakan program dakwa, serta Majlis Perguruan Tinggi yang merurusi bidang pendidikan tinggi yang diselenggarakan oleh Muhammadiyah.
Muhammadiyah memiliki karakteristik yang dijadikan podasi utama. Walaupun Pemerintah Indonesia terus menggali dan mengganti kurikulum pendidikan, namun Muhammadiyah tetap bertahan dengan karakteristiknya. Karakter inilah yang menjadikan pendidikan Muhammadiyah menjadi bertahan lama. Dalam bidang pendidikan, Organisasi Muhammadiyah juga memberikan ilmu pengetahuan tentang kemuhammadiyahan pada tiap lembaga pendidikan ataupun perguruan tinggi yang berada dibawah naungan Organisasi Muhammadiyah. Salah satunya adalah AIK yaitu pendidikan tentang Al-Islam dan Kemuhammadiyahan yang bertujuan agar peserta didik dapat meningkatkan ketaqwaan dan meningkatkan kepercayaan kepada Allah SWT.
Muhammadiyah dalam mempertahankan karakteristik pendidikannya berpaku pada menciptakan lingkungan pendidikan yang bisa menjalin hubungan antara peserta didik dengan pengajar. Dalam hal ini Organisasi Muhammdiyah berupaya untuk membentuk suasana kekeluargaan. Organisasi Muhammadiyah dalam usahanya yaitu terus meningkatkan mutu pendidikan baik segi lembaga pendidikannya maupun dari sudut pengajarnya. Tujuan pendidikan agama ini, agar peserta didik dapat memahami bahwa agama Islam merupakan agama Rahmatan lil alamin yang dapat memberikan petunjuk dalam beragam bidang termasuk bidang pendidikan itu sendiri. Organisasi Muhammadiyah juga bercita –cita agar peserta didik mencintai agama Islam dan dapat mengikuti jejak para ilmuwan Islam lain.
Penulis adalah Mahasiswi Magister Ilmu Hukum Universitas Muhammadiyah Malang.