Poto Ilustrasi
TANAH BUMBU – Disaat kondisi keuangan serba sulit seperti sekarang ini, terlebih lagi masih suasana Pandemi Covid-19. Warga dibebani dengan harga gas elpiji yang sangat tinggi.
Harga jual gas elpiji tabung isi 3 Kg ditingkat pengecer atau warung di Kabupaten Tanah Bumbu tergolong tinggi, bahkan dirasakan sangat mencekek warga.
Penelusuran media ini seperti diwarung-warung yang ada di kawasan Kecamatan Simpang Empat, harga jual gas elpiji 3 Kg mencapai Rp 40.000 sampai 45.000 per tabung. Sedangkan dipangkalan Harga Ecer Tertinggi (HET) berkisar antara Rp 18.000 sampai 20.000.
Sutrisno (40) salah seorang warga Desa Sejahtera, Kecamatan Simpang Empat, menyampaikan keberatan terkait harga yang terlalu mencekik, apalagi kondisi pandemi seperti saat ini.
“Sampai saat ini harga gas LPG 3kg Rp 40 ribu. Sangat memberatkan saya, kita semua tahu sekarang ini ekonomi lagi susah, ditambah Pandemi Covid19.” Ucapnya.
Dia pun meminta pemerintah kabupaten Tanah Bumbu, untuk turun tangan mengatasi permasalahan ini, harus ada solusi agar harga gas subsidi dieceran itu tidak terlalu mahal.
Walaupun pengecer diwarung, lanjut Sutrisno, setidaknya harga jual bisa dibatasi berapa harga jual tertingginya jangan terlalu jauh dengan harga dipangkalan, mengingat itu barang subsidi.
“Pemerintah memberi subsidi itu untuk orang-orang seperti kami. Ya terpaksa beli, sebab keperluan pokok emak-emak tuk memasak didapur, mau gak mau harus dibeli,” tukasnya.
Ditempat terpisah, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagri) Tanah Bumbu, H. Deny Haryanto saat dihubungi menyampaikan pihaknya akan segera mengatasi permasalahan ini.
“Enggih, kita usahakan dengan cara-cara mengatasi supaya tidak memberatkan masyrakat.” Ujarnya singkat. (Mubarok)