Scroll untuk baca artikel
Bogor

Satu Korban Longsor di Puncak Masih Hilang, Diduga Terbawa Arus Sungai

×

Satu Korban Longsor di Puncak Masih Hilang, Diduga Terbawa Arus Sungai

Sebarkan artikel ini
Tim SAR gabungan menyisir Sungai Ciesek di Puncak, Bogor, dalam pencarian korban longsor yang hilang saat memancing di kolam pemancingan, Minggu (6/7/2025). (Foto: BPBD Bogor)
Tim SAR gabungan menyisir Sungai Ciesek di Puncak, Bogor, dalam pencarian korban longsor yang hilang saat memancing di kolam pemancingan, Minggu (6/7/2025). (Foto: BPBD Bogor)

Bogor – Satu korban longsor di kawasan pemancingan Puncak, Bogor, Jawa Barat, hingga Minggu malam (6/7/2025) belum ditemukan. Korban diduga terbawa arus Sungai Ciesek usai longsor menerjang tebing kolam pemancingan tempat ia memancing.

Kepala Tim Kedaruratan BPBD Kabupaten Bogor, Andi Sumardi, menyampaikan bahwa pencarian korban dihentikan sementara pukul 17.00 WIB sesuai SOP dan akan dilanjutkan pada hari ini.

“Sampai saat ini korban belum ditemukan. Pencarian akan dilanjutkan besok (hari ini),” ujarnya.

Korban hilang diketahui bernama Oden Sumantri, warga Bojonggede, Kabupaten Bogor. Dalam kartu identitasnya, Oden tercatat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), meskipun bukan berstatus PNS Pemkab Bogor.

BPBD Kabupaten Bogor mencatat total tiga korban meninggal dunia dalam peristiwa longsor yang terjadi di beberapa titik kawasan Puncak. Rinciannya, satu korban di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, dan dua korban di Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua.

Korban hilang dilaporkan hanyut saat memancing di kolam dekat Sungai Ciesek, tepatnya di Gang Dolar, Desa Cipayung Girang, Kecamatan Megamendung.

“Korban sudah diperingatkan pengelola pemancingan agar pindah karena kondisi rawan, namun tidak diindahkan hingga longsor terjadi,” ungkap Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M Adam Hamdani.

Menurut Adam, korban bisa jadi tertimbun material longsor atau terbawa arus sungai, dan pencarian oleh tim SAR gabungan masih terus dilakukan.

Baca Juga  Revitalisasi Lapang Upakarti: Dari Ruang Upacara ke Pusat Aktivitas Publik

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *