Banjarmasin, Bacakabar – Badan Narkotika Nasional (BNN) gelar peringatan Hari Anti Narkotika Internasional (HANI) 2025 di Gedung Mahligai Pancasila, Banjarmasin, Kamis (26/6/2025).
Peringatan HANI tahun ini mengusung tema “Memutus Rantai Peredaran Gelap Narkoba melalui Pencegahan, Rehabilitasi, dan Pemberantasan.”
Tema tersebut secara khusus diarahkan untuk mendukung visi besar Indonesia Emas 2045 yang ingin diwujudkan bersama.
Dalam sambutannya, Kepala BNN RI Komjen Pol Drs. Marthinus Hukom, S.I.K., M.Si., menyampaikan pesan kuat untuk memerangi narkoba kepada seluruh masyarakat.
Ia mengatakan bahwa HANI bukan sekadar peringatan rutin, melainkan ajang refleksi nasional menghadapi ancaman narkoba yang nyata.
“Kita ingin menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan bebas dari narkoba,” ucap Marthinus di hadapan seluruh peserta kegiatan.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa inilah fondasi penting menuju Indonesia Emas yang berdaya saing tinggi dan bebas narkoba.
Peringatan HANI di Kalimantan Selatan dipusatkan di Gedung Mahligai Pancasila, Kota Banjarmasin, dan berlangsung secara hybrid.
Acara ini terhubung langsung dengan agenda nasional BNN RI dan melibatkan banyak elemen masyarakat secara aktif.
Selain itu, kegiatan juga dihadiri oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan perwakilan instansi pemerintah.
Gubernur Kalsel H. Muhidin, yang berhalangan hadir, diwakili oleh Staf Ahli Bidang Hukum dan Politik Setdaprov, Adi Santoso.

“Pak Gubernur mengucapkan selamat memperingati HANI 2025. Beliau berharap upaya pencegahan di Kalsel makin kuat dengan sinergi BNN, Polda, dan partisipasi masyarakat,” kata Adi menyampaikan pesan Gubernur.
Sebagai bentuk penghargaan, BNNP Kalsel memberikan apresiasi kepada 15 tokoh yang dinilai aktif dalam gerakan P4GN di Kalsel.
Tokoh-tokoh tersebut antara lain Kepala Dinas Kominfo Kalsel, Muhammad Muslim, dan Kepala Dinas Perhubungan, Fitri Hernandi.
Muslim menyampaikan bahwa edukasi publik melalui media informasi adalah langkah penting untuk menekan penyalahgunaan narkoba.
“Kami dukung edukasi lewat konten yang mencerdaskan. Kolaborasi semua pihak sangat diperlukan,” jelasnya.
Tak hanya itu, Ketua Bidang Pencegahan BNNP Kalsel, Rahmadiansyah, juga memberi penjelasan penting terkait situasi di lapangan.
Ia mengatakan bahwa HANI adalah momentum strategis untuk mengajak masyarakat bertindak nyata, bukan hanya seremonial.
“Prevalensi narkoba di Kalsel tahun 2019 mencapai 1,3 persen. Ini peringkat sembilan secara nasional,” ungkapnya.
Menurutnya, tren penyalahgunaan narkoba tahun ini masih meningkat, terutama di kalangan remaja yang terpengaruh lingkungan sehingga perlu tindakan melakukan langkah nyata dalam pencegahan, edukasi, dan pendampingan secara terus menerus.
Puncak acara HANI 2025 di Kalsel juga dimeriahkan dengan penampilan seni budaya Nusantara sebagai simbol persatuan bangsa.