KOTABARU — Pemerintah Kabupaten Kotabaru melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3APPKB) terus memperkuat komitmen dalam membangun ketahanan keluarga. Hal itu diwujudkan lewat Rapat Evaluasi Program Peningkatan Kualitas Keluarga Daerah (PK2D) dengan lokus Desa Sampanahan, Kecamatan Sampanahan, Selasa (28/10/2025), di Ruang Rapat Manuntung, Sekretariat Daerah Kotabaru.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari evaluasi tahunan lintas sektor yang melibatkan pemerintah daerah, perangkat desa, dan masyarakat. Program PK2D sendiri dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui penguatan kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan karakter sosial masyarakat.
Kepala DP3APPKB Kotabaru Ir. Sri Sulistiyani, M.PH menjelaskan, kegiatan ini merupakan tahapan pembinaan menjelang evaluasi akhir oleh tim provinsi.
“Tahun ini sifatnya pembinaan hingga akhir tahun. Kami ingin memastikan seluruh program berjalan efektif sebelum dievaluasi oleh tim provinsi pada April 2026,” ujar Sri.
Menurutnya, hasil evaluasi tahun ini akan menjadi dasar bagi perencanaan dan penganggaran program keluarga tahun 2026, termasuk tindak lanjut bagi kegiatan yang belum terealisasi akibat keterbatasan anggaran.
Dari hasil sementara, Desa Sampanahan mencatat peningkatan cukup baik pada sejumlah indikator, terutama ketahanan fisik keluarga yang mencapai 89,87 persen, serta legalitas dan struktur keluarga sebesar 75,83 persen. Namun, aspek ekonomi, sosial-psikologis, dan sosial budaya masih perlu diperkuat.
“Target kami, indeks ketahanan keluarga bisa naik di atas 80 agar masuk kategori utama,” tambah Sri.
Sementara itu, Staf Ahli Bupati Bidang Kemasyarakatan dan SDM, Jurainah, SE, MM, yang mewakili Sekretaris Daerah, menegaskan pentingnya kolaborasi lintas sektor untuk memperkuat ketahanan keluarga sebagai fondasi pembangunan manusia di Kotabaru.
“Keberhasilan program ini tidak hanya diukur dari laporan, tetapi dari dampak nyata bagi masyarakat,” ujarnya.
Kepala Desa Sampanahan Wahid Rifani menyampaikan apresiasi atas pembinaan dari Pemkab Kotabaru yang dinilainya memberi pengaruh positif bagi peningkatan kapasitas desa.
“Kami berharap pendampingan bisa lebih fokus per Pokja agar hasilnya lebih maksimal,” katanya.
Selain unsur desa dan perangkat daerah, rapat evaluasi juga dihadiri perwakilan Forum PK2D Kabupaten Kotabaru, TP PKK, Camat Sampanahan, serta lintas SKPD.
Semua pihak menyepakati pentingnya sinergi berkelanjutan antarinstansi agar hasil pembinaan berdampak langsung pada kesejahteraan keluarga di tingkat desa.
“Kami tidak ingin desa lokus hanya bagus saat penilaian, tapi benar-benar menjadi model keluarga tangguh dan sejahtera,” tutup Sri Sulistiyani.












