Seoul, Bacakabar – Kampanye perdamaian bertajuk “Masa Depan Perdamaian dan Kemakmuran: Perjalanan Bebas di Semenanjung Korea” digelar sepanjang Juni 2025 di 12 kota besar Korea Selatan. Kegiatan ini menjadi bagian dari peringatan ke-12 Deklarasi Perdamaian Dunia yang diprakarsai oleh organisasi internasional Heavenly Culture, World Peace, Restoration of Light (HWPL).
Lebih dari 13.600 warga Korea Selatan ambil bagian dalam kampanye yang mendorong unifikasi damai antara Korea Selatan dan Korea Utara. Kegiatan berlangsung luring di kota-kota seperti Seoul, Incheon, Busan, Daegu, Daejeon, Jeonju, Wonju, dan Damyang, serta daring dari delapan lokasi lainnya.
HWPL menggandeng pemerintah daerah dan organisasi masyarakat sipil untuk memperluas dukungan publik terhadap penyatuan damai. Setiap kota menghadirkan tema unik, seperti “Menghubungkan Korea”, “Utara dan Selatan Melalui Hutan”, hingga “Gema Bakti dan Perdamaian”.
Kampanye ini diwarnai beragam program budaya dan edukatif seperti tantangan “We Are One for Korea”, simulasi perjalanan Kereta Perdamaian dari Stasiun Seoul ke Pyongyang, penulisan pesan untuk keluarga terpisah, zona foto bertema perdamaian, pertunjukan orkestra, pameran seni, dan talk show.
Momen yang paling menyentuh datang dari presentasi keluarga-keluarga yang terpisah akibat perang Korea. Kisah nyata mereka menghidupkan kembali luka sejarah dan membangkitkan kesadaran lintas generasi tentang pentingnya dialog dan rekonsiliasi.
Ketua HWPL Man Hee Lee, seorang veteran Perang Korea, menegaskan bahwa kebebasan mobilitas menjadi kunci utama menuju penyatuan.
“Jalan tercepat menuju unifikasi adalah melalui pergerakan bebas. Kita harus mengejar dialog tanpa paksaan untuk mewujudkan penyatuan damai,” ujar Lee dalam pidatonya pada peringatan Deklarasi Perdamaian dan Penghentian Perang, Maret lalu.
Deklarasi Perdamaian Dunia pertama kali diumumkan oleh HWPL pada 25 Mei 2013 dan melibatkan lebih dari 30.000 anak muda dari berbagai negara. Deklarasi ini menyerukan kolaborasi global lintas sektor demi membangun dunia tanpa perang.
Kampanye 2025 ini juga bertepatan dengan Pekan Pendidikan Unifikasi yang rutin digelar Kementerian Unifikasi Korea Selatan setiap akhir Mei. Momen tersebut dimanfaatkan untuk memperluas partisipasi masyarakat dan menguatkan solidaritas dalam mewujudkan perdamaian Semenanjung Korea.
HWPL berharap kampanye ini menjadi pijakan penting untuk menciptakan masa depan yang damai melalui pertukaran bebas antar-Korea serta dukungan masyarakat internasional.