Amuntai – Setelah Mendapat laporan masyarakat setempat atas adanya rumah warga di Desa Pulau Damar RT04 Kecamatan Banjang Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) Provinsi Kalimantan Selatan yang kondisinya cukup memprihatinkan dan perlu uluran tangan sang darmawan.
Bukan perkara mudah bagi tim Komunitas Amuntai Peduli Sesama (APS HSU) tergerak untuk menemui nenek Masrumi (80) untuk akses jalan dari Kecamatan Banjang menuju Desa Pulau Damar lumayan ekstream, karena ada sekitar 1 kilometer jalan yang sempit dan berlubang serta jalannya hanya tanah dan becek, kalau pakai mobil hampir tidak bisa di lewati.
Transportasi roda dua menjadi alternatif lebih cepat sampai dan kebanyakan warga kalau pakai mobil memutar lewat batu mandi Kabupaten Balangan, jarak tempuh dari Amuntai kota ke desa tersebut sekitar 1 jam perjalanan.
Ketua APS HSU Buya Yusuf kepada media ini Rabu, (27/3/2024) mengatakan, Sesampai di Desa Pulau Damar Komunitas APS HSU Bersama dengan Kepala Desa dan Aparat Desa menuju kerumah nenek Masrumi untuk bersilaturahmi dan melihat keadaan rumah nenek Masrumi yang sangat memprihatinkan.
Buya kepada awak media ini kembali menuturkan, benar adanya kondisi rumah Nenek Masrumi yang tidak layak untuk ditempati bahkan dengan dinding sebelah kanan tidak ada lagi.
Begitu juga kondisi atapnya pun hanya separuh serta kayu rumah yang sudah rapuh. Keadaan rumah yg tersisa hanya 20 persen dengan lantai, dinding dan atap rapuh,dan tanpa dinding lagi sebelah kanan, bahkan pintu hanya kain bekas untuk penutup, dan kelambu (tirai tempat tidur) buat melindungi beliau di saat tidur, itu pun sudah tidak layak lagi, termasuk kasur dan bantal yang sudah kumal bahkan berubah warna hitam dan bau.
Buya Yusuf menegaskan, setelah kita melihat keadaan rumah Nenek Masrumi yang sangat tidak layak huni, maka Tim APS bersama para donatur memutuskan akan membedah rumah tersebut dan harus secepatnya diperbaiki.
“Insyaallah besok Kamis, 28 Maret 2024 rumah nenek tersebut akan kita bedah supaya layak ditempati,” Ucap Buya Yusuf.
Buya bertutur kembali bahwa usia nenek Masrumi sekitar 80 tahunan, beliau di ajak bicara masih merespon bagus walau pun pendengaran beliau sudah berkurang, beliau pun diajak bicara nyambung dan senang bangat ada yang bersilaturahmi dan peduli.
Untuk diketahui bahwa sang nenek ada memiliki anak laki laki tapi keadaan anak beliau tergolong tidak mampu juga, dan sudah tua juga umur kisaran 50 tahunan dan yang memberi makan nenek anak beliau ini setiap hari terkadang dari warga sekitar juga yang memberi makan.
“Ketika mau pulang nenek berpesan kepada kita, apabila kalian mau kesini mohon belikan nenek mukena, karena punya nenek sudah hilang, serentak Tim dan kawan-kawan pun menangis haru serta beliau juga minta belikan buku surah-surah Al Qur’an, anehnya disaat hujan nenek tidak pernah kehujanan padahal atap bocor dan setiap orang yang datang disuruh baca syahadat dan di do’akan beliau untuk kebaikan.” Pungkas Buya Yusuf.
Selain bersilaturahmi Tim Aps juga membawakan bantuan sembako serta bahan-bahan makanan untuk kebutuhan sehari hari sang nenek.
Untuk diketahui desa tersebut tidak satu rumah nenek Masrumi ini saja yang tidak layak huni bahkan ada lagi beberapa rumah warga disana yang keadaan juga memprihatinkan juga sampai ada dinding terpal dan rapuh juga.
Yohanes Eka Irawanto, SE