Jelang Puasa, Dewan Kalteng Minta Stakholder Terkait Perhatikan Stok Migor

  • Bagikan

Anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalteng, Jainudin Karim /Poto A. Prianto R

Bacakabar.id – Palangka Raya, Beberapa waktu yang lalu, kenaikan harga minyak goreng (Migor) terjadi dan menimbulkan tandatanya bagi masyarakat. Sementara itu, setelah minyak goreng mulai langka dan HET (harga eceran tertinggi) mulai dicabut, minyak goreng tak lagi langka namun harganya menjadi lebih mahal.

Disisi lain, tak lama lagi umat muslim di Indonesia tak terkecuali di Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) akan menyambut bulan suci Ramadhan.

Terkait dengan hal tersebut, anggota Komisi II DPRD Provinsi Kalteng yang membidangi Perekonomian dan Sumber Daya Alam, Jainudin Karim meminta agar stakeholder terkait memperhatikan stok minyak goreng khususnya di Provinsi Kalteng.

“Terkait dengan hal tersebut Pemerintah melalui stakeholder baik Provinsi maupun Kabupaten, diharapkan dapat melihat jalur distribusinya. Dari produsen ke Kalteng ini seperti apa, kemudian pembagiannya seperti di supermarket, pasar tradisional baik itu minyak goreng curah maupun kemasan, ini harus jelas,” ucap anggota DPRD Provinsi Kalteng dari dapil II (Kotim, Seruyan) tersebut pada Rabu, (23/3/2022).

Dia menambahkan bahwa terlebih mendekati bulan suci Ramadhan dan Lebaran nantinya, jumlah kebutuhan minyak goreng di Kalteng harus diketahui. Oleh karena itu dia berharap kepada Komisi II juga Dinas Perdagangan se Kalteng agar bisa bertemu dan meminta data untuk stok minyak goreng di Kalteng.

Dia juga berharap agar permasalahan kenaikan harga minyak goreng ini berlarut – larut, pasalnya sebagai negara penghasil minyak goreng terbesar salah satunya Provinsi Kalteng, tapi justru yang terjadi adalah krisis atau kelangkaan minyak goreng.

“Benar pengolahan makanan itu bisa dengan cara direbus atau dikukus, tapi kan tidak selamanya orang menggunakan cara itu. Juga ada jenis-jenis makanan yang pengolahannya memang digoreng, mungkin ada alternatif menggunakan margarin namun harganya juga tinggi,” ucap politisi Gerindra Kalteng tersebut.

Baca Juga  Wakil Ketua Komisi Kejaksaan RI Kunjungi Kajati Kalteng, Ada Apa ?

Sehingga upaya yang dapat dilakukan adalah melihat jalur distribusi dan stok minyak goreng yang ada di Kalteng. Sehingga dengan HET yang telah dicabut oleh Pemerintah dan melihat konsumsi masyarakat sehingga nantinya bisa terukur.

Penulis : A. Prianto R

  • Bagikan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *